TestimoniSOP100 Untuk Gerd Hubungi 081211331848 HALAL Teregistrasi BPOM Bahan Organik Asli Jepang AFC. Semakin hari semakin banyak kesaksian untuk INFO dan PEMESANAN SOP SUBARASHI, SOP 100+, Utsukushhii atau SENSEI SURU, SILAHKAN HUBUNGI ## ALEX ## di No HP ## 0812.1133.1848 ## (WA/TLP/SMS)
Ada banyak jenis obat antasida yang tersedia. Banyak di antaranya dijual dengan merek tertentu, tapi ada pula obat yang hanya mencantumkan bahan utamanya, seperti aluminium hidroksida, kalsium karbonat, magnesium karbonat, magnesium trisilikat, magnesium hidroksida, dan natrium bikarbonat. Beberapa jenis antasida juga mengandung obat lain, seperti alginate untuk melindungi lapisan lambung atau simethicone untuk mengurangi gejala buang angin. Namun, obat ini tidak bisa menyembuhkan peradangan pada kerongkongan akibat asam lambung. Penting untuk memerhatikan dosis minum obat GERD, sebab konsumsi dalam jangka panjang bisa berisiko menimbulkan efek samping. Kemungkinan efek samping dari obat GERD ini meliputi konstipasi sembelit, diare, serta gangguan pada ginjal. H-2 receptor blockers Obat GERD golongan H-2 receptor blockers berfungsi untuk mengurangi produksi asam serta meredakan gejala. Contoh obat-obatan ini adalah cimetidine, famotidine, nizatidine, dan ranitidine. Dibandingkan dengan obat antasida, kerja obat H-2 receptor blockers memang tidak terlalu cepat. Meski begitu, obat H-2 receptor blockers dapat membantu memulihkan gejala dalam waktu yang lebih lama, kira-kira sekitar 12 jam. Jika Anda merasakan gejala GERD setelah makan, dokter biasanya menyarankan konsumsi antasida dan H-2 receptor blockers bersamaan. Obat antasida berfungsi untuk menetralisasi asam lambung, sedangkan H-2 receptor blockers mengurangi produksinya. Proton pump inhibitors PPI Obat proton pump inhibitors PPI bekerja dengan menghambat produksi asam yang jauh lebih kuat ketimbang obat H-2 receptor blockers. Selain itu, PPI juga membantu mengobati kerongkongan yang bermasalah akibat paparan asam lambung. 2. Obat GERD dengan resep dokter Apabila konsumsi obat GERD yang dijual bebas tidak cukup ampuh untuk meredakan gejala GERD, dokter dapat meresepkan obat dengan dosis yang lebih kuat di apotek. Berikut beberapa jenis obat yang paling umum. Obat H-2 receptor blockers dengan resep Cara kerja obat H-2 receptor blockers dengan resep ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan obat sejenis yang dibeli secara bebas. Hanya saja, dosis yang terkandung di dalam obat H-2 receptor blockers dengan resep jauh lebih tinggi. Contoh obat ini adalah famotidine, nizatidine, dan ranitidine. Ada aturan jangka waktu tertentu untuk mengonsumsi H-2 receptor blockers. Jika digunakan dalam waktu yang lama, obat ini bisa meningkatkan risiko patah tulang dan kekurangan vitamin B12. Proton pump inhibitors PPI dengan resep Obat PPI dengan resep biasanya diberikan dokter untuk membantu mengatasi GERD dalam jangka panjang. Ada berbagai macam obat PPI yang diperoleh melalui resep, seperti esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, rabeprazole, dan dexlansoprazole. PPI merupakan salah satu obat yang paling ampuh mengatasi gejala penyakit GERD. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan ada efek samping dari penggunaan obat ini dalam jangka panjang. Efek samping tersebut antara lain diare, sakit kepala, mual, kekurangan vitamin B12, hingga meningkatnya risiko patah tulang pinggul, pergelangan, dan tulang belakang. Aturan terbaik untuk minum obat ini yakni saat perut sedang dalam keadaan kosong. Obat penguat katup sfingter kardia Sfingter kardia adalah otot-otot berbentuk cincin yang membatasi kerongkongan dan lambung. Jenis obat yang bekerja dengan memperkuat sfingter kardia adalah baclofen. Obat GERD ini menjalankan tugasnya dengan mencegah otot-otot sfingter mengendur. Dengan begitu, kerongkongan tidak akan dengan mudah terbuka secara tiba-tiba dan membuat asam lambung naik. Kendati efektif, Anda perlu mengikuti dosisnya dengan baik karena obat ini bisa menyebabkan efek samping berupa mual dan kelelahan. Obat prokinetik Dokter terkadang juga meresepkan obat prokinetik untuk membantu mempercepat pengosongan perut sekaligus memperkuat otot kerongkongan bagian bawah. Obat prokinetik yang didapatkan melalui resep adalah bethanechol dan metoclopramide. Kedua obat tersebut memiliki efek samping seperti mual, diare, kecemasan, serta gerakan fisik yang abnormal. Guna mencegah efek samping, konsumsi obat sesuai anjuran dokter dan jangan mencampur obat ini dengan obat-obatan lainnya. Antibiotik Dokter akan meresepkan obat antibiotik bila GERD disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Obat ini akan dikombinasikan dengan PPI dan perlu diminum selama jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk memastikan bakteri mati dan memulihkan fungsi lambung. Pengobatan medis lain untuk mengatasi penyakit GERD Jika penyakit GERD sudah cukup parah, dokter biasanya akan merekomendasikan jalan tempuh lain berupa operasi atau pembedahan. Apalagi jika gejala GERD tidak mempan diobati dengan obat yang ada di apotek maupun perawatan rumahan. Dilansir dari The American College of Gastroenterology, berikut prosedur medis yang umum dilakukan untuk mengobati GERD. 1. Fundoplikasi Fundoplikasi merupakan prosedur bedah yang paling umum untuk mengobati penyakit GERD. Tindakan ini bertujuan untuk memperkuat otot-otot penyusun sfingter kardia sehingga mampu mencegah kenaikan asam lambung seperti sedia kala. Dokter bedah akan menjahit bagian atas lambung fundus mengelilingi bagian bawah kerongkongan. Jadi, bagian bawah kerongkongan akan berada dalam terowongan kecil di antara otot-otot lambung. Otot-otot inilah yang nantinya memperkuat sfingter kardia. 2. LINX Prosedur LINX juga membantu menguatkan otot pada sfingter kardia. Caranya dengan melilitkan cincin pada perbatasan antara perut dan kerongkongan. Lalu, akan muncul daya tarik magnetis yang memperkuat sfingter kardia sehingga asam lambung tidak naik. Ketika gejala GERD muncul, langkah pertama yang bisa membantu meredakannya adalah konsumsi obat. Apabila obat-obatan bebas tidak juga memberikan hasil, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan obat-obatan resep. Konsultasi lebih lanjut juga membantu dokter menentukan apakah Anda memerlukan perawatan tambahan. Pada beberapa kasus, GERD mungkin telah memasuki tahap yang lebih berat sehingga pengobatannya pun lebih rumit.
GAR Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Pengiriman : No. Hp / Telepon kirim ke 085223944949. Contoh Pemesanan: GAR: 2 Botol : Derry Kurniawan : Jl. Jalan Rancah - Raja desa No.1 Rt/Rw 05/02 Kec.Cikoneng Kab. Ciamis Jawa Barat: 085.793.769.xxx. GAR adalah Kode untuk QnC Jelly Gamat yang WAJIB anda cantumkan dalam setiap pemesanan QnC Jelly Gamat kepada kami, untuk mencegah kekeliruan dalam pengiriman Anda dapat menurunkan risiko terserang penyakit asam lambung dengan menghindari dan mengendalikan faktor risiko yang Anda miliki. Konsultasikan kepada dokter untuk mencari tahu informasi lebih lanjut. Tanda dan gejala GERD Tanda utama dari penyakit GERD yaitu saat asam lambung yang seharusnya tetap berada di dasar lambung dan justru naik kembali ke atas. Ini terjadi akibat terbukanya otot-otot pembatas antara lambung dan kerongkongan. Kebocoran asam menimbulkan sensasi terbakar pada ulu hati dan dada heartburn yang bisa menjalar ke perut dan punggung. Hal ini biasanya bisa semakin memburuk ketika Anda selesai makan, sedang berbaring, atau membungkuk. Secara garis besar, gejala gastroesophageal reflux disease GERD yakni sebagai berikut. Merasa seperti ada makanan yang tersangkut di dalam kerongkongan, sulit menelan, serta cegukan. Mengalami sensasi panas seolah terbakar di dada heartburn, yang bisa menyebar sampai ke leher. Sakit atau nyeri pada ulu hati. Timbul rasa asam atau pahit di mulut. Ada cairan atau makanan yang naik dari dalam perut ke bagian mulut. Masalah pernapasan, seperti batuk kronis dan asma. Suara serak. Sakit tenggorokan. Kemungkinan masih ada tanda­-tanda dan gejala penyakit GERD lainnya yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda khawatir akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah segera kepada dokter Anda. Kapan harus periksa ke dokter? Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala seperti sesak napas dan nyeri pada dada. Apalagi jika gejala penyakit ini sering muncul atau bahkan semakin bertambah buruk setiap hari. Kondisi tubuh setiap orang sangat berbeda. Inilah yang membuat gejala yang dialami setiap orang tidak sama. Selalu konsultasikan gejala yang Anda alami kepada dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik terkait kondisi kesehatan Anda. Penyebab dan faktor risiko Apa penyebab penyakit GERD? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kenaikan asam dari lambung sebenarnya umum terjadi. Kondisi ini paling sering dipicu oleh kebiasaan makan dalam porsi yang banyak, langsung berbaring setelah makan, atau konsumsi jenis makanan tertentu. Bedanya, kenaikan asam lambung yang tergolong sebagai penyakit GERD memiliki penyebab tersendiri. Penyebab GERD yang utama yakni melemahnya sfingter kardia, yaitu otot-otot berbentuk cincin yang membatasi lambung dan kerongkongan. Sfingter kardia seharusnya selalu dalam posisi tertutup untuk mencegah naiknya asam lambung dan makanan yang sedang dicerna kembali menuju kerongkongan. Katup ini baru akan terbuka ketika makanan di mulut akan masuk ke dalam perut. Pada penderita GERD, yang terjadi justru sebaliknya. Otot-otot sfingter kardia menjadi lemah sehingga sfingter dapat membuka meski tidak ada makanan yang bergerak dari kerongkongan. Akibatnya, asam lambung bisa naik sewaktu-waktu. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, asam lambung dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada dinding kerongkongan esofagitis. Ini karena asam lambung termasuk jenis asam kuat yang bersifat mengikis. Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena refluks asam lambung? Penyakit GERD dapat menyerang siapa dan biasanya lebih banyak ditemukan pada orang dewasa. Namun, ada beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi rentan dengan penyakit ini. Di bawah ini berbagai faktor risiko yang meningkatkan risiko Anda untuk terkena penyakit GERD. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Memiliki tonjolan pada perut bagian atas yang bisa naik sampai ke diafragma hernia hiatal. Mengalami masalah pada jaringan ikat, contohnya scleroderma. Mengosongkan perut dalam waktu yang lama. Selain itu, di bawah ini beberapa faktor lainnya yang bisa turut memperburuk gejala GERD. Kebiasaan merokok. Makan makanan dalam jumlah banyak dalam satu waktu. Waktu makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur. Terlalu banyak makan makanan pemicu asam lambung, seperti makanan pedas, asam, berlemak, dan digoreng. Minum kopi atau teh. Minum alkohol. Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid NSAID, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen. Diagnosis Gejala GERD yang ringan umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan tanpa resep. Namun, jika gejala bertambah buruk dan terulang kembali, dokter kemungkinan akan menyarankan sejumlah tes untuk mendiagnosis penyebabnya. Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi adanya penyakit GERD yakni di bawah ini. 1. Endoskopi Endoskopi dilakukan dengan cara memasukkan sebuah tabung lentur yang dilengkapi kamera kecil ke dalam kerongkongan. Selama endoskopi, dokter juga bisa melakukan prosedur lain, misalnya mengambil sampel jaringan biopsi guna mendeteksi barrett esophagus. 2. Esophageal manometry Prosedur esophageal manometry ini dilakukan dengan memasukkan tabung lentur ke dalam kerongkongan. Hasil tes akan menunjukkan seberapa baik fungsi kerongkongan, termasuk apakah otot-ototnya mampu menggerakkan makanan dengan lancar menuju lambung. 3. Pengukuran pH esofagus Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan monitor ke dalam kerongkongan guna mengetahui kapan asam lambung naik kembali melewati kerongkongan. Nilai pH keasaman akan menunjukkan seberapa asam kondisi kerongkongan Anda. 4. Tes pencitraan Tes pencitraan dengan X-ray atau rontgen atas sistem pencernaan dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan kerongkongan, lambung, dan usus bagian atas. Tes ini juga kerap melibatkan penggunaan cairan barium untuk memperjelas struktur saluran pencernaan. Obat dan pengobatan Langkah pertama yang biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit GERD yakni konsumsi obat. Jika pemakaian obat tidak memberikan hasil, dokter biasanya akan menyarankan prosedur tertentu untuk mengatasi masalah langsung pada lambung. 1. Konsumsi obat-obatan tanpa resep Sebagian besar obat GERD bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu, di bawah ini beberapa jenis pilihan obat-obatan yang dijual bebas OTC lainnya untuk mengobati GERD. Antasida Obat ini berguna untuk menetralisasi asam yang ada dalam lambung dengan bantuan bahan kimia alkali. Sifat basa dari obat antasida akan meningkatkan pH lambung dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lambung akibat paparan asam. Namun, konsumsi obat antasida saja tidak cukup untuk memulihkan kerongkongan yang meradang akibat asam lambung. Anda juga tidak boleh mengonsumsinya terlalu sering karena bisa menimbulkan efek samping berupa diare, sembelit, serta gangguan ginjal. Obat-obatan untuk mengurangi jumlah asam Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yakni H-2 receptor blocker. Obat ini dapat mengurangi jumlah asam lambung dengan menghambat kerja sel-sel penghasil asam lambung. Contoh obat yang termasuk golongan H-2 receptor blocker cimetidine, famotidine, nizatidine, dan ranitidine. Perlu diketahui bahwa kerja H-2 receptor blocker tidak secepat obat antasida. Meski begitu, H-2 receptor blocker termasuk obat GERD yang cukup efektif karena membantu mengurangi produksi asam lambung dalam waktu yang cukup lama, yakni hingga 12 jam. Obat-obatan untuk menghambat produksi asam lambung Penghambat pompa proton PPI termasuk ke dalam golongan obat yang berfungsi sebagai penghambat produksi asam. Tak hanya itu, PPI juga membantu memulihkan kondisi kerongkongan yang mengalami iritasi akibat paparan asam terus-menerus.. Obat PPI untuk mengatasi GERD merupakan obat penghambat produksi asam yang lebih kuat ketimbang H-2 receptor blocker. Contoh obat PPI yang dijual bebas antara lain lansoprazole dan omeprazole. 2. Konsumsi obat-obatan dengan resep Obat-obatan tanpa resep terkadang hanya meredakan gejala, tetapi tidak mencegah kambuhnya GERD. Pada kasus seperti ini, Anda mungkin membutuhkan obat dengan resep yang efeknya lebih kuat. Berikut beberapa contohnya. Obat H-2 receptor blocker dengan resep Jenis obat-obatan ini meliputi famotidine, nizatidine, dan ranitidine yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter. Obat-obatan ini umumnya boleh digunakan selama jangka waktu tertentu dengan pemantauan dokter. Kendati ampuh, obat H-2 receptor blocker dengan resep tidak boleh menjadi andalan untuk pengobatan jangka panjang. Pasalnya, penggunaan obat dalam jangka panjang berisiko mengakibatkan kekurangan vitamin B12 dan patah tulang. Penghambat pompa proton PPI dengan resep Jenis obat-obatan ini termasuk esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, rabeprazole, pantoprazole, dan dexlansoprazole. Seperti halnya H-2 receptor blocker, obat-obatan PPI dengan resep ini bisa diterima dengan baik oleh tubuh. Hanya saja, tetap ada risiko munculnya efek samping berupa diare, sakit kepala, mual, kekurangan vitamin B12, hingga kemungkinan patah tulang pinggul. Oleh sebab itu, Anda harus mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Obat untuk memperkuat katup sfingter kerongkongan Baclofen yaitu obat yang dapat membantu meredakan gejala GERD dengan cara mengurangi frekuensi terbukanya katup kerongkongan bagian bawah. Obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa kelelahan dan rasa mual. Penting untuk diingat bahwa obat resep maupun yang dijual bebas untuk mengatasi GERD dapat menimbulkan satu atau beberapa efek samping. Konsultasikan kepada dokter bila Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seputar penggunaan obat. 3. Tindakan operasi Operasi merupakan cara lain yang bisa ditempuh jika gejala GERD tidak kunjung membaik walaupun Anda sudah meminum obat-obatan. Di bawah ini jenis operasi yang biasanya dilakukan untuk mengobati GERD. Fundoplication Fundoplication dilakukan dengan mengikat bagian atas lambung atau bagian bawah sfingter kardia. Tujuannya untuk mengencangkan otot pada katup kerongkongan agar bisa kembali mencegah naiknya asam lambung. Tindakan ini menggunakan alat yang disebut laparoskop. Alat ini dilengkapi kamera kecil pada ujungnya yang membantu dokter melihat kondisi organ pencernaan Anda dari dalam Saat menjalani operasi GERD, pasien akan dibius untuk mengurangi rasa sakit. Pemulihan setelah tindakan operasi ini umumnya cukup cepat, yaitu sekitar 1 – 3 hari hingga pasien diizinkan pulang. Namun, pasien baru boleh beraktivitas normal setelah 2 – 3 minggu pascaoperasi atau jika dokter telah mengizinkan. Endoskopi Selain berfungsi sebagai pemeriksaan penunjang, endoskopi juga membantu dokter mengobati GERD. Dokter akan memasukkan alat khusus bersama endoskop. Alat ini dapat membuat luka bakar kecil yang akan membantu memperkuat otot-otot sfingter. LINX Prosedur ini melibatkan pemasangan cincin yang dililitkan pada perbatasan organ lambung dan kerongkongan. Selanjutnya, akan muncul daya tarik magnetis yang cukup kuat pada cincin tersebut untuk memperkuat kerja katup kerongkongan agar tetap tertutup. Pengobatan di rumah Selain dengan mengonsumsi obat-obatan, biasanya dokter menganjurkan pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup. Di bawah ini beberapa gaya hidup serta pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit GERD. Memilih makanan yang tepat dan sehat. Misalnya lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran, serta mengurangi makanan yang bisa memicu GERD. Mengurangi makan gorengan, makanan berlemak, dan makanan pedas. Tidak langsung berbaring setelah makan. Sebaiknya beri jeda minimal 2 – 3 jam setelah makan dan sebelum Anda tidur. Mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter, baik itu obat yang dijual bebas OTC maupun obat-obatan resep. Meninggikan posisi kepala selama tidur menggunakan bantal yang ditumpuk. Posisi kepala yang lebih tinggi daripada tubuh bisa membantu meredakan sakit pada ulu hati karena kenaikan asam lambung. Menghindari kebiasaan merokok. Menghindari minum minuman beralkohol, kopi, dan teh. Menghindari konsumsi beberapa jenis obat yang bisa semakin memperburuk gejala, misalnya obat pereda nyeri seperti aspirin. Menurunkan berat badan bila berlebih dan menjaganya bila sudah ideal. Makan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan. Dikutip dari American College of Gastroenterology, beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa perubahan gaya hidup yang dilakukan dengan konsisten mampu mencegah asam lambung naik. Pencegahan Di bawah ini berbagai tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit GERD. Selalu makan dalam porsi secukupnya. Jika Anda ingin makan lebih banyak, sebaiknya makanlah lebih sering dalam porsi yang kecil. Menjaga berat badan tetap dalam rentang normal. Tidak memakai pakaian yang terlalu ketat, terutama pada bagian perut karena berisiko menekan katup kerongkongan bagian bawah. Tidak membiasakan diri langsung tidur setelah makan. Tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Menghindari beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa memicu gejala GERD. GERD gastroesophageal reflux disease merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat-obatan, tapi beberapa kasus GERD mungkin cukup parah sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut. Jika Anda masih kerap mengalami gejala GERD walaupun sudah mencoba melakukan upaya pengobatan mandiri, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
081211331848WA | Testimoni SOP 100+ Untuk Gerd di Surabaya Terdaftar BPOM Halal Organik Original AFC Jepang. Semakin hari semakin banyak kesaksian untuk UNTUK INFO/PEMESANAN : SOP100+, SOP SUBARASHI, UTSUKUSHHII dan SENSEI SURU, SILAHKAN HUBUNGI - ALEX 081211331848
Colidan merupakan suplemen yang digunakan untuk membantu memelihara kesehatan Colidan adalah suplemen makanan yang mengandung fucoidan. Fucoidan terbuat dari ekstrak ganggang laut yang dapat di gunakan untuk membantu memelihara kesehatan lambung. Fucoidan yang terkandung dalam Colidan bekerja dengan cara membentuk selaput pada dinding lambung, sehingga dapat melindungi dari iritasi akibat enzim dan asam lambung, serta dapat terhindar dari infeksi bakteri. Keterangan Golongan Vitamin dan Suplemen. Kelas Terapi Suplemen dan Terapi Penunjang. Kandungan Fucoidan 50 mg; Fucoidan 100 mg. Bentuk Kapsul. Satuan Penjualan Strip. Kemasan 1 Strip 10 Kapsul. Farmasi PT Prima Medika Laboratories. Kegunaan Colidan merupakan suplemen yang digunakan untuk membantu memelihara kesehatan lambung. Dosis & Cara Penggunaan Cara Penggunaan Colidan adalah sebagai berikut Dosis di minum 1-2 kapsul per hari. Cara PenyimpananSimpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk. Efek Samping Belum ada efek samping yang dilaporkan. KontraindikasiTidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif terhadap kandungan dalam Colidan.
08121133 1848 WA | Testimoni SOP SUBARASHI Untuk Gerd di Karawang Terdaftar BPOM Halal Organik Original AFC Jepang. Semakin hari semakin banyak kesaksian UNTUK INFO/PEMESANAN : SOP100+, SOP SUBARASHI, UTSUKUSHHII dan SENSEI SURU, SILAHKAN HUBUNGI - ALEX 081211331848

Hindari atau kurangi menggunakan saus atau dressing yang tinggi lemak seperti mayones pada sayur yang Anda makan. 2. Protein rendah lemak Makanan berlemak tinggi dan gorengan cenderung memperlambat pengosongan perut dan mendorong lambung memproduksi asam lambung berlebih. Hal ini bisa memicu timbulnya GERD. Sebaiknya, Anda mengonsumsi daging rendah lemak seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut. Ketimbang menggoreng, memanggang atau merebus daging lebih baik agar semakin mengurangi asupan lemak. Anda juga dapat memilih telur sebagai alternatif makanan yang tinggi protein. Namun ingat, hindari konsumsi kuning telur yang lebih tinggi lemaknya. 3. Oatmeal Oatmeal adalah karbohidrat kompleks atau makanan tinggi serat yang baik. Makanan ini bisa jadi pilihan pengganti nasi dalam menu diet untuk penderita GERD. Selain oatmeal, pilihan makanan tinggi serat lainnya adalah roti gandum dan nasi merah. Jurnal yang diterbitkan dalam World journal of gastroenterology 2018 menjelaskan diet yang kaya serat membantu mengendalikan gejala GERD. Pada penderita GERD, makanan tinggi serat mampu meningkatkan motilitas esofagus atau pergerakan kerongkongan saat membawa makanan dari mulut ke lambung. Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa makanan tinggi serat bisa menurunkan frekuensi mulas pada GERD. 4. Lemak sehat Anda memang perlu menghindari atau mengurangi lemak jenuh, misalnya dari daging merah, dan lemak trans, yaitu lemak olahan yang biasanya terdapat dalam margarin dan makanan kemasan. Akan tetapi, Anda tetap harus mendapatkan makanan bergizi seimbang setiap harinya sehingga perlu mencukupi asupan lemak. Jadi, bagaimana baiknya jika konsumsi makanan berlemak justru memicu kambuhnya gejala GERD? Dalam menerapkan diet untuk penderita GERD, cobalah untuk mengurangi porsi asupan yang tinggi lemak jenuh. Anda juga bisa menggantinya dengan sumber lemak tak jenuh atau lemak sehat. Berikut beberapa contoh makanan dengan lemak tak jenuh atau lemak sehat. Minyak zaitun, minyak wijen, minyak kanola, dan minyak bunga matahari. Makanan sumber lemak tak jenuh seperti alpukat, kacang tanah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan olahan dari kedelai seperti susu kedelai, tempe, dan tahu. Ikan dengan lemak sehat seperti ikan nila, kakap, bandeng, atau tuna yang mengandung lemak omega-3. 5. Jahe Jahe kaya akan antioksidan pencegah kerusakan sel dan bahan kimia yang dapat memberikan sejumlah manfaat serta diet untuk penderita GERD yang baik. Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Cancer Prevention Research 2011 menjelaskan bahwa senyawa fenolik jahe dapat meredakan iritasi sistem pencernaan dan mengurangi kontraksi lambung. Artinya, jahe dapat mengurangi peradangan di lambung serta kemungkinan asam yang mengalir dari perut kembali ke kerongkongan. Jadi, menyertakan jahe dalam menu diet sangat bermanfaat untuk penderita GERD guna mencegah kekambuhan gejala. Makanan pantangan dalam diet untuk penderita GERD Pemicu kenaikan asam lambung seringnya berasal dari makanan dan minuman yang sehari-hari dikonsumsi. Bila Anda memiliki masalah refluks asam lambung atau GERD, sebaiknya hindari berbagai pantangan untuk mencegah kekambuhan gejala. 1. Makanan tinggi lemak Salah satu pantangan diet untuk penderita GERD adalah makanan yang mengandung banyak lemak. Makanan tinggi lemak akan merangsang pelepasan kolesistokinin. Kolesistokinin adalah hormon pemicu mengendurnya katup kerongkongan sehingga asam lambung dapat naik. Sementara itu, makanan yang mengandung banyak lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna sistem pencernaan, sehingga memicu produksi asam lambung yang berlebih. Kondisi itu kemudian menyebabkan kerongkongan esofagus menjadi lebih mudah terbuka, yang memicu asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Alhasil, gejala sensasi terbakar pada dada heartburn dan nyeri timbul. Oleh karena itu, pantangan diet untuk penderita GERD adalah membatasi makanan tinggi lemak, seperti daging merah, seperti sapi, kambing, dan domba, susu tinggi lemak dan produk olahannya, makanan manis, seperti kue, es krim, dan gorengan atau makanan lainnya yang digoreng. 2. Kafein Anda sebaiknya hindari kafein atau membatasi jumlah asupannya guna mencegah gejala GERD bertambah parah. Pasalnya, beberapa penelitian melaporkan bahwa kafein melemahkan otot katup kerongkongan bagian bawah. Akibatnya, asam lambung dapat naik kembali menuju ke kerongkongan dan memicu gejala GERD yang mengganggu. Beberapa minuman dan makanan berkafein yang perlu Anda kurangi atau hindari, antara lain teh, kopi decaf, cokelat, kopi, minuman bersoda, dan minuman berenergi. 3. Bawang Sebuah ulasan dalam Medical Journal UBMCJ 2015 menjelaskan bahwa baik bawang merah, bawang putih, maupun bombay bisa melemahkan otot kerongkongan bagian bawah melemah. Kondisi tersebut disebabkan kandungan bawang yang mengiritasi lapisan esofagus dan menyebabkan heartburn. Selain itu, makanan pantangan untuk penderita GERD ini mengandung senyawa sulfur yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sering sendawa. 4. Alkohol Minum alkohol akan membuat Anda lebih berisiko tinggi untuk mengalami masalah kesehatan yang merugikan, termasuk GERD. Penelitian dalam Journal of Zhejiang University 2010 menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dapat meningkatkan gejala GERD, menyebabkan kerusakan pada lapisan basah esofagus, dan mengiritasi lapisan organ lambung. Pada banyak kasus, gejala GERD dapat dikontrol setelah berhenti mengonsumsi minuman beralkohol atau membatasi konsumsinya. 5. Tomat dan buah citrus Menurut penelitian yang dimuat dalam The Korean Journal of Gastroenterology 2010, buah citrus dan tomat dapat memicu sensasi terbakar di perut. Penyebab pastinya memang belum diketahui. Namun, terdapat kemungkinan kalau jumlah asam dari buah citrus, seperti lemon dan jeruk, dapat melemahkan otot esofagus. Hal tersebut kemudian membuat asam lambung jadi mudah naik ke kerongkongan. Tomat juga memiliki kandungan asam sitrat dan asam malat yang bisa meningkatkan asam lambung. Selain itu, konsumsi tomat dalam jumlah yang terlalu banyak bisa berakibat buruk pada sistem pencernaan sehingga menimbulkan sensasi begah dan mulas. Selain mengubah diet atau pola makan sebagai pengobatan jangka panjang, Anda juga dapat mengikuti sejumlah tips dari buku Digestive Health Matters 2014 sebagai berikut. 1. Mengunyah permen karet Mengunyah permen karet akan meningkatkan produksi air liur. Namun, pastikan bukan permen karet spearmint atau peppermint karena dapat mengendurkan otot kerongkongan bawah. Selain itu, mengunyah permen karet mengurangi jumlah asam di kerongkongan. Jadi permen karet membantu mencegah GERD. 2. Pertahankan postur tubuh selama dan setelah makan Sebaiknya, Anda duduk sambil makan dan hindari berbaring telentang selama minimal dua jam setelah makan. Berdiri dan berjalan-jalan setelah makan membantu mendorong cairan lambung mengalir ke arah seharusnya. 3. Hindari makan sebelum tidur. Saat Anda berbaring, otot kerongkongan kesulitan untuk mencegah isi lambung naik ke kerongkongan. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari makan sebelum tidur. Jika Anda menderita GERD, sebaiknya tidak makan makanan berat kurang dari tiga atau empat jam sebelum tidur. Diet untuk penderita GERD tidak berarti berhenti memakan semua makanan favorit Anda yang ternyata menjadi pantangan. Membatasi porsi dan merancang menu dengan sumber gizi yang lebih bervariasi juga bisa menjadi cara diet yang tepat untuk mengendalikan gejala GERD.

Gastroesophagealmengacu pada perut atau esofagus. Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung, terjadi saat asam lambung naik ke esofagus dan menimbulkan rasa terbakar di dada. Dalam proses pencernaan normal, sfingter esofagus bawah akan terbuka untuk memudahkan makanan bergerak masuk ke dalam perut dan menutup kembali untuk menghindari makanan dan asam lambung bergerak kembali
Ada berbagai penyakit yang bisa Anda rasakan akibat asam lambung yang berlebihan, mulai dari maag hingga refluks asam lambung seperti GERD. Untuk mengobatinya, ada berbagai obat asam lambung yang bisa di beli di apotek. Namun Anda juga bisa mencoba berbagai obat herbal asam lambung yang terbuat dari bahan-bahan alami. Terdapat beberapa alasan yang membuat orang beralih ke pengobatan herbal. Ada yang memang ingin menghindari atau membatasi paparan bahan kimia, ada pula yang merasa gejalanya tak membaik dengan konsumsi obat-obatan konvensional sehingga ingin mencoba obat herbal. Jika Anda sudah mendapat lampu hijau dari dokter untuk menggunakan bahan-bahan alami, mari simak pilihan obat herbal asam lambung di bawah ini 1. Jahe Jahe bisa dijadikan sebagai obat herbal asam lambung Jahe didapuk sebagai salah satu obat herbal asam lambung karena dapat menyehatkan sistem pencernaan dan dapat mencegah peradangan pada organ tubuh. Untuk mengatasi asam lambung, kunyahlah satu helai potongan jahe atau menjadikannya jus. Jika ingin cara yang lebih mudah lagi, masukkan saja potongan jahe ke dalam air hangat, dan tunggu hingga sari-sari jahe keluar menjadi air jahe yang enak dan nyaman ditelan. Ingat untuk tidak mengonsumsi jahe secara berlebihan karena jika konsumsinya lebih dari 5 gram sehari, jahe justru akan memperparah kondisi asam lambung. 2. Kunyit Salah satu manfaat kunyit sebagai obat herbal asam lambung adalah untuk membantu melindungi sel-sel mukosa di kerongkongan dari kerusakan akibat naiknya asam lambung. Ini adalah keuntungan yang diperoleh dari sifat antiradang yang dimiliki senyawa kurkumin. Kunyit juga mengandung senyawa bioaktif kurkumin yang diperkirakan memiliki efek menguntungkan pada sistem pencernaan. Kunyit dapat digunakan dengan berbagai cara. Anda dapat mencampur bubuk kunyit ke dalam makanan atau menyeduhnya dengan air hangat untuk diminum langsung. Jika Anda kesulitan mengonsumsi kunyit secara langsung, maka kunyit dalam bentuk suplemen herbal bisa menjadi pilihan. Namun perlu diingat bahwa bukti ilmiah mengenai manfaat kunyit sebagai obat lambung alami masih terbatas, sehingga Anda tetap perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. 3. Cuka apel Obat herbal asam lambung yang cukup banyak digunakan adalah cuka apel. Bagi sebagian orang, refluks dapat terjadi karena kurangnya produksi asam lambung. Pendukung cuka apel sebagai obat herbal asam lambung mengklaim bahwa cuka apel mungkin dapat bermanfaat karena menambahkan lebih banyak asam pada saluran pencernaan. Banyak bukti anekdotal yang mengklaim bahwa cuka sari apel dapat membantu meredakan refluks asam pada orang dengan kondisi ringan dan tidak mengonsumsi obat. Namun, penelitian mengenai klaim efektivitas cuka apel sebagai obat herbal asam lambung masih sangat terbatas. Bahkan, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim tersebut. 4. Jus lidah buaya Lidah buaya memiliki sifat menenangkan serta mendinginkan sehingga dapat meredakan peradangan. Banyak yang percaya bahwa efek menenangkan ini juga bermanfaat bagi kondisi asam lambung. Selain telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi, kandungan sari lidah buaya dapat meningkatkan fungsi organ pencernaan dan membuang racun dari dalam tubuh. Karena itu, jus lidah buaya diklaim sebagai salah satu obat herbal asam lambung yang efektif. Melansir dari Healthline, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sari lidah buaya yang sudah dihilangkan warnanya dan dimurnikan, dapat menjadi obat yang aman dan efektif untuk mengurangi gejala refluks asam lambung. Para peneliti menyimpulkan bahwa lidah buaya bekerja meringankan asam lambung dengan mengurangi produksi asam dan bertindak sebagai agen anti-inflamasi. Namun, jus lidah buaya yang tidak dihilangkan warnanya mengandung antrakuinon yang dapat menyebabkan diare. Oleh karena itu, penanganan yang tepat harus dilakukan agar manfaat jus lidah buaya untuk asam lambung yang didapatkan bisa sesuai harapan. Penggunan lidah buaya sebagai obat asam lambung tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil karena dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran. Sebagian orang juga mungkin tidak dapat mentoleransi beberapa bentuk lidah buaya dan mengalami efek samping. 5. Pisang Pisang bisa dikonsumsi sebagai obat lambung alami Setiap makanan memiliki tingkat keasaman pH yang berbeda. Makanan dengan pH rendah yang bersifat asam, lebih mungkin menyebabkan refluks asam lambung dibanding makanan dengan pH tinggi yang basa. Makanan bersifat basa alkali dapat membantu mengimbangi asam lambung yang memiliki sifat asam lebih kuat. Pisang merupakan salah satu makanan alkali yang dapat dikonsumsi untuk membantu menetralkan asam lambung. Peningkatan pH pada saluran pencernaan pada akhirnya dapat meringankan gejala ketidaknyamanan akibat naiknya asam lambung. Pisang hanyalah salah satu dari buah yang baik untuk asam lambung. Apel, pir, semangka, hingga pepaya juga bisa membantu menetralkan asam lambung. 6. Wortel Sama halnya seperti pisang, wortel juga termasuk makanan alkali yang dapat membantu menetralkan asam lambung. Mengonsumsi jus wortel saat gejala GERD sedang kambuh mungkin tidak akan membantu mengatasi refluks asam lambung dengan cepat atau tuntas. Meskipun demikian, jus wortel merupakan pilihan yang aman untuk mendapatkan asupan nutrisi bagi tubuh tanpa memicu penyakit GERD serta dapat meringankan gejala GERD secara bertahap. 7. Kayu manis Kayu manis dapat bertindak sebagai antasida alami untuk mengatasi keasaman pada lambung dan dapat memberikan efek menenangkan pada lambung, dengan meningkatkan proses pencernaan. Sebab, kayu manis mengandung berbagai nutrisi dan komponen yang bisa mengatasi asam lambung secara alami. Namun ingat, berkonsultasilah ke dokter sebelum mengonsumsi kayu manis sebagai obat asam lambung alami. Hal ini dilakukan guna mencegah adanya efek samping. 8. Slippery elm Slipper elm bisa dipakai sebagai obat herbal asam lambung Slippery elm adalah pohon yang berasal dari Amerika Utara yang bagian dalam kulitnya sudah lama dimanfaatkan sebagai obat alami. Bagian tersebut mengandung lendir yang dapat membantu dalam mengurangi peradangan di saluran pencernaan. Dengan ini, slippery elm bisa menjadi obat herbal asam lambung yang efektif. Slippery elm tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari kapsul, bubuk, dan permen pelega tenggorokan. Namun, tidak semua produk memiliki cara penggunaan yang sama. Jadi pastikan Anda membaca petunjuk pada kemasan sebelum mengonsumsinya. Jika tak yakin dengan dosisnya, berkonsultasilah dengan dokter. Penting diketahui bahwa slippery elm dapat memperlambat penyerapan nutrisi atau obat-obatan tertentu. Oleh sebab itu, Anda tidak boleh mengonsumsi suplemen atau obat dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi tanaman ini. 9. Chamomile Tanaman chamomile telah lama digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit, salah satunya asam lambung. Kandungan antiperadangan dan antimikroba di dalamnya dinilai dapat meredakan rasa tak nyaman pada kerongkongan esofagus. Chamomile juga dapat membantu dalam meringankan stres. Seperti diketahui, stres merupakan kondisi yang sering memicu terjadinya kenaikan asam lambung. Dengan rutin minum teh kamomil, tingkat stres bisa menurun sehingga mampu mengendalikan gejala penyakit GERD. Meski begitu, tetap ada syarat yang Anda penuhi. Misalnya, Anda tidak dianjurkan untuk minum teh chamomile jika sedang menggunakan obat antikoagulan seperti warfarin. Ibu hamil dan menyusui juga perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kamomil dalam bentuk apapun. 10. Licorice Licorice atau dikenal juga sebagai akar manis, bisa menjadi salah satu obat asam lambung alami yang aman. Licorice tersedia dalam berbagai bentuk, dari teh, permen isap, dan banyak lagi. Anda mungkin bingung harus memilih yang mana. Namun deglycyrrhizinated licorice DGL merupakan bentuk yang lebih disarankan oleh para praktisi medis. Pasalnya, DGL bisa dikonsumsi jangka panjang dan memiliki interaksi obat yang lebih sedikit. Cara kerja DGL adalah dengan meningkatkan produksi lendir, sehingga dapat melindungi lambung maupun kerongkongan dari asam lambung. 11. Akar tanaman marshmallow Althaea Marshmallow di sini bukanlah camilan putih lembut yang sering dijual di toko-toko melainkan akar tanaman marshallow yang menjadi asal mula produk tersebut. Zaman dulu, camilan marshmallow dibuat dari tanaman bernama sama. Ekstrak dari bagian akar tanaman ini bisa menjadi alternatif obat asam lambung yang Anda alami. Sebagian kekuatan akar marshmallow terletak pada lendir yang dikandungnya. Untuk meredakan gejala asam lambung naik, Anda bisa mengonsumsi 2-5 militer ekstrak marshmallow berbentuk cair sebanyak tiga kali sehari. Perlu diperhatikan bahwa akar marshmallow bisa menimbulkan ketidaknyaman pada perut dan pusing. Jadi konsumsilah secara bertahap dan dimulai dari dosis paling rendah untuk mengurangi risiko efek samping. Pastikan pula Anda telah mendapat izin dokter untuk mengonsumsi obat herbal asam lambung naik ini. Pasalnya, bahan ini dapat berinteraksi dengan lithium dan obat-obatan diabetes. Karena itu, penderita diabetes tidak disarankan untuk menggunakan akar marshmallow. Demikian pula bagi Anda yang sedang hamil dan menyusui, serta akan menjalani operasi dalam waktu dekat. Baca Juga Berbagai Obat Maag Alami yang Ampuh dan Aman Digunakan Tips mencegah asam lambung Menjaga berat badan bisa mencegah penyakit asam lambung Anda juga perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk menangani asam lambung. Tanpa perbaikan ini, obat herbal asam lambung naik yang Anda konsumsi akan menjadi sia-sia. Berikut ini sederet perubahan gaya hidup yang bisa Anda lakukan Hindari mengonsumsi makanan penyebab asam lambung Jaga berat badan agar tetap pada batas angka ideal Makan secara perlahan Jangan langsung berbaring setelah makan Naikkan posisi kepala saat tidur berbaring agar lebih tinggi dari perut Tidur miring ke sebelah kiri Hindari pakaian yang ketat di bagian perut Berhenti merokok Kurangi stres Baca JugaSi Kecil Mengeluh Sakit Perut, Waspadai Penyakit GERDAmankah Konsumsi Omeprazole untuk Ibu Hamil? Ini PenjelasannyaSederhana, Ini Pilihan Obat Maag untuk Anak yang Bisa Anda Persiapkan di Rumah Dengan pengobatan yang tepat serta perubahan gaya hidup, gejala asam lambung naik akan lebih mudah untuk dikendalikan. Selalu ingat untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum mengonsumsi obat herbal asam lambung. Dokter akan membantu Anda dalam menentukan jenis obat herbal asam lambung naik yang cocok untuk Anda. Pasalnya, obat herbal bisa saja berinteraksi dengan obat-obat lain yang sedang Anda gunakan. Anda bisa lakukan konsultasi secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Sampaisekarang ini suplemen asam lambung yang terpercaya khasiatnya dan aman untuk dikonsumsi serta jadi andalan untuk mengobati saat gangguan lambung mendera adalah Colidan. Colidan merupakan suplemen herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami, yaitu sari ganggang laut yang berasal dari perairan laut lepas Okinawa, Jepang, yaitu Mozuku atau bisa disebut Fucoidan. - Per Strip *Harga berbeda di tiap apotik Kemasan aman & personalSiap diantar 24 jamDikirim dari apotek resmi COLIDAN 100 MG 10 KAPSUL merupakan suplemem yang mengandung Fucoidan. Suplemen ini digunakan untuk membantu memelihara kesehatan lambung. Memelihara kesehatan lambung OTHER_RECOMMENDED_PRODUCTSDulcolax 5 mg 10 Tablet - Lansoprazole 30 mg 10 Kapsul - Lodia 2 mg 10 Tablet - Omeprazole 20 mg 10 Kapsul - iYwnkGP.
  • d2ktz0hba3.pages.dev/114
  • d2ktz0hba3.pages.dev/121
  • d2ktz0hba3.pages.dev/63
  • d2ktz0hba3.pages.dev/527
  • d2ktz0hba3.pages.dev/391
  • d2ktz0hba3.pages.dev/595
  • d2ktz0hba3.pages.dev/243
  • d2ktz0hba3.pages.dev/482
  • testimoni colidan untuk gerd